Pusat Kerajinan Rumah Kayu, Kota Tomohon - Sulawesi Utara

Bagi peminat wisata kerajinan di wilayah Sulawesi Utara, jangan sampai melewatkan kesempatan menengok desa Woloan di kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon. Berwisata di desa ini terasa sangat istimewa karena pengunjung tidak akan menemui kerajinan pada umumnya, misalnya hasta karya berupa asesori ruangan rumah (bisa berupa lukisan, patung dari kayu dan batu, dsb.), perhiasan mutiara atau perak, pakaian, maupun kain. Namun, kerajinan yang akan ditemukan di sini berupa kerajinan rumah kayu tradisional Minahasa. Hasil kerajinan mereka merupakan produk unggulan, baik dari segi nilai jual ataupun kualitasnya. Sehubungan dengan nilai dan kualitas kerajinan mereka, para pengrajin di desa ini telah menerima pesanan dari berbagai daerah di nusantara, misalnya berbagai kota di Jawa, Jakarta, Bali, dan mancanegara, seperti Prancis dan Belanda. Tak jarang, ada juga pengusaha pariwisata yang memesan rumah buatan mereka yang nantinya difungsikan sebagai bungalow atau cottage. Pasokan bahan baku utama (kayu) untuk pembuatan rumah tradisional sebagian besar berasal dari Palu, Sulawesi Tengah serta beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kayu yang dipakai untuk pembuatan rumah-rumah tersebut ialah kayu cempaka dan meranti. Warga desa Woloan memilih profesi ini karena keuntungan yang didapat relatif besar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan pekerjaan turunan dari pendahulu-pendahulu mereka yang memang telah dikenal handal dalam ranah kerajinan rumah kayu khas Minahasa ini. Desa Woloan sendiri memiliki kisah sejarah yang panjang. Desa yang telah berusia lebih dari 150 tahun ini ada sejak tahun 1845. Konon, desa ini didirikan oleh lima orang pemuka desa. Di antara kelimanya, disebut nama Walian Pontoh sebagai hukum tua atau kepala desa yang pertama kali. Selain selaku pemimpin desa, ia juga ahli pengobatan bagi masyarakat desa. Terkait dengan itu, nama Woloan berasal dari Walian dimana Walian ialah gelar adat yang dilekatkan kepada seseorang di dalam sebuah kelompok masyarakat tertentu di Minahasa lantaran dianggap memiliki keistimewaan tertentu, sehingga ia pantas menjadi orang nomor satu di desanya.
    Rumah kayu hasil kerajinan warga desa Woloan memang unik. Rumah yang terbuat dari kayu ini bisa dibongkar-pasang dan diboyong kemanapun sesuai dengan kehendak pemiliknya. Meski tidak kaya dengan seni ukiran pada komponen kayu penyusun rumah, corak dan bentuk kayu yang telah diproses tampak khas desain arsitektur Minahasa, seperti layaknya desain arsitektur rumah panggung di Sumatera. Mengunjungi desa Woloan akan melahirkan kekaguman tersendiri terhadap kreativitas masyarakatnya. Tidak seperti daerah lain di Sulawesi Utara yang mengandalkan kekayaan alamnya, seperti vanili, pala, cengkeh, dan kopra, desa Woloan justru menyajikan kerajinan rumah kayu. Apabila pengunjung berminat dengan kerajinan mereka, maka tidak perlu repot-repot membawanya pulang saat itu jua. Mereka telah menyediakan jasa pengiriman rumah kayu khas Minahasa ini. Tidak jauh dari lokasi ini, wisatawan dapat memandang keindahan Gunung Lokon, gunung berapi yang menjadi andalan wisata pemerintah kota Tomohon. Gunung ini terletak di utara desa Woloan. Suasana akan terasa lebih dekat dengan alam yang indah dan 'sehat' ketika kita menikmati air dari mata air yang ada di sana. Begitu juga dengan areal perkebunan sayur-mayur di desa Kakaskasen yang berada di kaki Gunung Lokon.
      Desa Woloan terletak di Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Minahasa, Sulawesi Utara.
        Desa Woloan berada di selatan Gunung Lokon atau sekitar 3 km dari arah barat daya Tomohon. Dari pusat kota Tomohon, hanya memerlukan waktu kurang lebih 10 menit dengan mikrolet. Wisatawan akan lebih cepat sampai di lokasi apabila menggunakan taksi atau kendaraan pribadi.

        Sumber: wisata melayu

        0 comments: